Bansos PKH dan Sembako Tetap Disalurkan di Pulau Terluar Kendati Terkendala Cuaca

 

iaminkuwait.com, BATAM– PT Pos Indonesia (Persero) berkomitmen memenuhi amanah pemerintah untuk menyalurkan program perwalian keluarga (PKH) dan dana bantuan sosial (banso) untuk kebutuhan pokok. Bahkan, distribusi tetap dilakukan di zona 3T (luar, terdepan, tertinggal) meski banyak kendala cuaca.

Komitmen tersebut terus ditunjukkan oleh perusahaan yang dikenal dengan brand Pos IND dengan menyalurkan dana kesejahteraan PKH dan sembako di salah satu kabupaten 3T, Batam, mulai Mei 2024. Pada periode ini, Bose Indonesia telah melaksanakan penyaluran bansos tahap pertama dan kedua di daerah tersebut.

PKH Bose Indonesia berencana menyalurkan dana bantuan sosial dan sembako kepada 18.439 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kata Manajer Kantor Pos Batam Hemat. 

Sebanyak 18.439 KPM tersebar di 12 kecamatan Battam Nagar. Ini termasuk pulau-pulau. Oleh karena itu, Kota Batam memiliki tiga kecamatan yang penerimanya berada di kepulauan tersebut, yaitu Za Padang, Bulang, dan Galang,” kata Hamed, dalam siaran pers yang diterima penulis, Senin (13/5).

Hamed pun mengakui, pihaknya banyak menghadapi kendala dalam pendistribusian bansos dan kebutuhan pokok PKH di wilayahnya khususnya di tiga kecamatan di kepulauan tersebut. Salah satu kendalanya adalah hujan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat petugas pos dalam menyalurkan bantuan sosial.

“Saat mengunjungi pulau-pulau di perairan ini, terkadang kami menghadapi kendala cuaca. Tadinya kami berencana membayar di tempat, tapi cuaca sedang hujan atau air pasang, jadi kami harus memutar balik. Ini pembatas air di kawasan itu. , khususnya di kota Batam,” ujarnya. .

Dalam penyaluran sembako dan bantuan sosial, PKH Pos Indonesia menggunakan tiga cara. Salah satunya adalah sistem penyampaian sosial. 

“Kalau di masyarakat kita pendekatan ke kabupaten yang paling dekat dengan tempat tinggal penerima. Misalnya di kelurahan, RV atau RT. Jadi penerimanya tidak terlalu jauh untuk membayar bansos ini,” kata Hammett.

Bose Indonesia kemudian memperkenalkan metode lain seperti pengiriman surat melalui kantor pos. Termasuk wilayah Batama. Setidaknya ada 21 kantor pos di wilayah tersebut.

Kedua, kami juga bekerja di meja kas PT Pos Indonesia yang ada di kantor pos seluruh Kota Batam, sekitar 21 kantor. Ke-21 departemen itu bisa melakukan pembayaran atau menyalurkan dana bansos, katanya.

Cara terakhir adalah “door to door” yaitu penyerahan bansos ke alamat rumah CPM. Cara ini digunakan bagi KPM yang kesulitan mengakses kantor pos atau bantuan sosial karena kendala seperti sakit, cacat, atau usia tua.

Yang ketiga menarik. Ada program yang mengantarkan langsung ke alamat rumah penerima. Banyak penerima yang sudah lanjut usia atau sakit, sehingga tidak bisa datang ke masyarakat atau ke kantor pos, kata Hammett.

Dalam melaksanakan penyaluran bansos, Pos Indonesia berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pendistribusian berjalan lancar. Salah satunya dengan satelit PKH.

Peran Pendamping PKH sangat penting dalam membantu Pos Indonesia menyalurkan bantuan sosial dengan lancar. Misalnya, mereka dapat membantu mencari alamat CPM dan memberikan informasi kepada CPM penerima dana bantuan sosial dari pemerintah.

“Sebagai pembantu kami selalu berkoordinasi dengan pihak kantor pos. Kami mencari CPM yang sudah ada di kantor pos. Kami temukan, kami ajak, kemudian kami atur jadwal pengumpulan dana bantuan di kantor pos, kata pembantu Meilyanto kepada PKH.

Namun, dia juga tidak menampik adanya kendala dalam penyaluran bantuan KPM. Salah satunya adalah sulitnya mencari tempat tinggal bagi para KPM yang banyak di antara mereka masih belum memiliki tempat tinggal tetap. 

“Tentu ada kendalanya. Masih banyak rulis (rumah liar) apalagi di daerah bawah. Banyak KPM yang sering door to door. Kami sebagai satelit sulit mencari alamat di mana KPM akan memberikan bantuan. .Kami berkoordinasi dengan dinas sosial atau kelurahan untuk mencari CPM yang sering berpindah-pindah,” ujarnya. 

Pada saat yang sama, Program Bansos PKH dan program sembako pemerintah disambut hangat oleh KPM di Batam. Termasuk Renee Martini yang tinggal di Baloy Center, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.

Renee menuturkan, dirinya menerima bantuan sebesar Rp1.250.000 melalui skema kesejahteraan ini. Ia menilai bantuan ini sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dan sekolah anak-anaknya.

“Alhamdulillah dapat Rp 1.250.000. Anaknya mau sekolah SD, kakaknya juga harus membiayai SMK dan dia butuh cabai dan beras setiap hari,” kata Renee.

Ia pun mengaku menerima bansos dengan syarat sederhana. Untuk mendapatkan bantuan tersebut, dia hanya diminta menunjukkan KTP dan CC serta foto rumahnya.

Renee pun tak lupa mengucapkan terima kasih dan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diterimanya. Ia berharap bantuan ini terus berlanjut sehingga dapat mengurangi beban keuangannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Fidri dan Pak Jokowi. Saya berharap bantuan ini akan terus berlanjut di masa depan juga. Apalagi harga komoditas kini mahal. Kalau bisa, naikkan sedikit nominalnya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *