Radar Sumut, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi masih berada dalam target sebesar 2,5 plus minus satu persen, mencerminkan indeks harga konsumen (IHK) pada Maret 2024 sebesar 3,05 persen year-on-year (yoy). ). ).
“Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan moneter untuk mengurangi risiko-risiko yang dapat menimbulkan krisis iklim yang tidak terduga, termasuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kekuatan dunia dan harga pangan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu. (24/4/2024).
Dalam jumpa pers hasil Rapat Dewan BI April 2024, Perry menyampaikan harga tercatat terendah 1,77 persen (yoy) dan biaya administrasi (AP) menurunkan harga sebesar 1,39 persen (yoy).
Sementara itu, harga pangan non-volatile (VF) meningkat sebesar 10,33 persen (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 8,47 persen atau dipengaruhi oleh perubahan musim pada hari besar keagamaan (HBKN) dan perubahan musim tanam akibat perubahan tersebut. dari El Nino.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini IHK 2024 akan tetap terkendali dengan target 2,5 plus minus satu persen.
Laju inflasi diharapkan terkendali berdasarkan ekspektasi harga yang sesuai sasaran, kapasitas perekonomian yang besar dan mampu merespon kebutuhan rumah tangga, mengendalikan kenaikan harga sesuai kebijakan Bank Indonesia, dan kualitas. . dampak perkembangan digital.
Harga produk non-makanan juga dapat mengalami penurunan karena peningkatan produksi akibat awal musim panen dan dukungan pengelolaan harga perekonomian Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional Pengendalian Inflasi. Gerakan (GNPIP) ke berbagai arah. daerah.
Bank Indonesia juga akan memperkuat kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah guna mengendalikan inflasi antara 2,5 kurang lebih satu persen pada tahun 2024.
