Diabetes pada Anak, Dokter: Anak Diabetes Tipe 1 Cenderung Kurus, Tipe 2 Biasanya Gemuk

iaminkuwait.com, JAKARTA – Diabetes bukan hanya penyakit orang dewasa saja. Kadar gula atau glukosa yang tidak normal dalam darah dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Ada dua kondisi diabetes yang paling umum, yaitu diabetes tipe 1 yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh dan diabetes tipe 2 yang lebih berkaitan dengan gaya hidup. Ketua Ikatan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K) mengatakan, anak penderita diabetes tipe 1 biasanya bertubuh kurus, sedangkan anak penderita diabetes tipe 2 memiliki berat badan berlebih atau obesitas. 

“Sekitar 80 persen anak penderita diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Ia mengatakan, pada anak penderita diabetes tipe 1, meski tidak banyak minum pemanis buatan, atau hanya mengonsumsi karbohidrat biasa, namun tidak dapat melakukan metabolisme karbohidrat sehingga memerlukan suntikan insulin. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel penghasil insulin di pankreas, sehingga produksi insulin berkurang atau tidak ada sama sekali. Tanpa insulin, glukosa menumpuk di dalam darah. Akibatnya, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk menghasilkan energi.

Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel dalam tubuh menjadi lemah dalam upaya insulin menarik glukosa ke dalam sel, suatu kondisi yang dikenal dengan resistensi insulin. Akibatnya, glukosa darah mulai meningkat.

Pada orang dengan resistensi insulin, pankreas merespons kadar glukosa darah tinggi dengan memproduksi lebih banyak insulin. Akibatnya, ketika resistensi insulin memburuk, pankreas menjadi lelah.

“Pada diabetes tipe 2, salah satu penyumbang terbesarnya adalah mengonsumsi banyak pemanis buatan, terutama sirup fruktosa tinggi, sirup gula yang sering digunakan dalam minuman ringan,” kata Dr Piprim, dari The National Center for Dr. Pak Cipto bikin Mangunkusumo, katanya. Rumah Sakit Umum, Jakarta.

Ia juga menambahkan, kebiasaan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan olahan, dapat memicu terjadinya hiperglikemia (gula darah tinggi). Kata Dr. Piprim meyakini diabetes tipe 2 yang sering disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat masih bisa dikendalikan melalui berat badan.

Menurutnya, diabetes tipe 2 tahap pertama dapat dikendalikan dengan mengubah pola hidup menjadi sehat. Tujuannya, pola hidup sehat dapat membalikkan penyakit diabetes pada tahap awal,” ujarnya.

Dokter Piprim menjelaskan, ada tes untuk mengetahui tingkat produksi insulin yang bisa dilakukan untuk mengendalikan kondisi diabetes pada anak. “Ada tes C-peptida untuk melihat apakah mereka masih memproduksi insulin atau tidak. Jadi, kalau anak penderita diabetes C-peptidanya negatif, insulinnya negatif, berarti tipe 1. Tapi kalau C-peptidanya masih positif.., masih ada insulin, itu tipe 2,” ujarnya.

Kata Dr. Saya percaya anak penderita diabetes harus segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Ia menjelaskan, anak penderita diabetes tipe 1 perlu mendapat pengobatan insulin. Dokter akan mengajari cara penggunaan suntikan dan dosisnya.

Anak penderita diabetes tipe 2 tidak memerlukan suntikan insulin, namun harus menjalani perubahan gaya hidup secara drastis agar tidak menjadi kronis dan menimbulkan berbagai komplikasi. Dokter menganjurkan pola makan dan olahraga untuk mengendalikan diabetes tipe 2 pada anak-anak dan orang dewasa.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *