iaminkuwait.com, Tangerang – Jumlah kendaraan niaga yang beroperasi di Indonesia mencapai 5.934.803 unit. Kehadiran kendaraan niaga memberikan dampak yang signifikan tidak hanya terhadap perekonomian, tetapi juga terhadap lingkungan dan kondisi jalan.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation di Indonesia, menekankan pentingnya inovasi teknologi pada kendaraan niaga yang berkontribusi positif terhadap lingkungan dan pengguna jalan.
Pengumuman tersebut disampaikan KTB di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2024 (GIIAS) Arena yang bertajuk “Moving Towards a Sustainable Future with eCanter.”
Aji Jaya, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT KTB, mengatakan seluruh kendaraan niaga yang dihadirkan Mitsubishi Fuso di ajang GIIAS 2024 saat ini sudah dilengkapi dengan teknologi emisi Euro 4.
Standar Euro 4, mesin Canter 4V21, mesin Fighter 6M60 tersedia (23 Juli 2024).
Selain itu, resirkulasi gas buang, ventilasi bak mesin, dan teknologi knalpot katalitik oksidasi diesel mampu menurunkan kadar emisi NOx (nitrogen oksida) dan menjadikan emisi kendaraan lebih ramah lingkungan.
Aji Ta: “Sebagai pemimpin pasar kendaraan niaga Indonesia, kami selalu mendukung kebijakan pemerintah.
Komitmen Mitsubishi Fuso terhadap kelestarian lingkungan tidak berhenti sampai di situ. Kehadiran Mitsubishi Fuso e-Canter membuktikan komitmen kuat kami untuk berkontribusi terhadap lingkungan tanpa mengorbankan performa kendaraan niaga untuk menunjang operasional komersial.
Mitsubishi Fuso e-Canter memberikan solusi transportasi ramah lingkungan. Mitsubishi Fuso eCanter tidak mengeluarkan emisi, mengurangi polusi udara dan dampak lingkungan, mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara perkotaan.
“Biaya operasional Fuso eCanter lebih hemat hingga 40%,” ujar Product Strategy General Manager PT KTB Bayu Apurizar saat wawancara dengan media.
Biaya listrik untuk pengisian daya lebih rendah dibandingkan biaya bahan bakar. Selain itu, eCanter memiliki lebih sedikit komponen bergerak, sehingga mengurangi biaya perawatan dan perawatan.
“Kami memamerkan Fuso e-Canter di GIIAS tahun ini sebagai respons terhadap tema inovasi unggulan perusahaan kami dan peraturan emisi pemerintah,” kata Aji Jaya.
Mitsubishi Fuso berbicara di tempat yang sama dan menekankan pentingnya keselamatan jalan bagi kendaraan niaga. Tidak dapat dipungkiri bahwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan niaga sering terjadi.
Kehadiran Mitsubishi Fuso e-Canter menjadi salah satu solusi yang mampu menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan niaga.
Misalnya saja fitur Electronic Stability Program (ESP) yang terpasang pada mobil listrik eCanter. Saat ini, salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan niaga adalah kesehatan pengemudi yang buruk dan kecepatan kendaraan niaga yang berlebihan.
Hal ini dapat dihindari dengan memiliki fitur ESP seperti ECanter. Oleh karena itu, fitur keselamatan canggih ini menstabilkan kendaraan saat melakukan pengereman di situasi berbahaya, sehingga pengemudi tetap dapat mengendalikan kendaraan dan menghindari kecelakaan.
Sistem Peringatan Keberangkatan Pendarat (LDWS) berfungsi untuk memantau dan melacak kendaraan berkecepatan tinggi. LDWS menjaga pengendalian kendaraan dalam situasi berkendara yang sulit seperti tikungan tajam dan jalan licin, sehingga mengurangi risiko tergelincir dan terguling.
Ini termasuk teknologi Acoustic Vehicle Alert System (AVAS), yang memperingatkan orang-orang di sekitar Anda ketika ada kendaraan mendekat. Ini juga mencakup Intelligent Light Control (IHC) yang secara otomatis menyesuaikan lampu malam sesuai preferensi Anda.
Untuk meningkatkan visibilitas dan keselamatan saat parkir, e-Canter dilengkapi dengan kaca spion kabin yang dipadukan dengan kamera spion. Fitur ini membantu pengemudi menjaga keamanan kendaraannya dan mengurangi risiko tabrakan dengan benda sekitar atau pejalan kaki.
“Fuso e-Canter yang kami luncurkan dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih seperti AVAS, IHC, dan sistem peringatan keberangkatan jalur.