Ini Bahaya yang Mengintai di Balik Headphone Peredam Bising 

iaminkuwait.com, JAKARTA — Headphone peredam bising menawarkan solusi teknologi tersendiri. Perangkat ini dapat mengurangi kebisingan karena mengurangi tingkat suara secara keseluruhan.

Headphone peredam bising sering kali dianggap bagus untuk didengarkan. Namun, hal ini ternyata hanya mitos.

Baru-baru ini, banyak orang yang mengunjungi forum online mengeluhkan sakit telinga, mual, dan sakit kepala yang disebabkan oleh headphone peredam bising. Hal ini cukup menegaskan teori konspirasi bahwa pembatalan bising aktif (ANC) berbahaya.

Ini karena perangkat tersebut memberikan tekanan berbahaya pada telinga. Namun persepsi tersebut juga salah.

Menurut David McAlpine, Direktur Akademik Pendengaran di Macquarie University, ada penjelasan sederhananya: tidak wajar jika tidak mendengar sekeliling Anda. Headphone peredam bising mengurangi kebisingan yang sampai ke telinga, sehingga bagus untuk mendengarkan.

Pada Rabu (17/4/2024), ia dikutip Quartz mengatakan, “Menggunakan ANC berarti Anda tidak perlu menghilangkan kebisingan latar belakang saat mendengarkan musik dengan volume tinggi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), paparan suara keras dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Namun, pengurangan kebisingan yang berlebihan bisa berbahaya.

McAlpine mengatakan otak mengkompensasi ANC dengan meningkatkan sifat intrinsiknya. Hal ini menyebabkan “gangguan pendengaran” karena pengoperasian dengan sensitivitas yang meningkat akan mengubah jalur saraf.

McAlpine menulis makalah pada tahun 2011 yang menciptakan istilah “gangguan pendengaran tersembunyi”. Hal ini merujuk pada ketidakmampuan otak dalam memproses suara, bukan ketidakmampuan telinga dalam mendengar. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran, itu seperti mengubah enkripsi otak.

McAlpine berkata dalam sebuah wawancara, “Bahkan jika Anda dapat mengubah apa yang Anda dengar, Anda tidak akan pernah kembali ke kondisi otak sebelumnya. Hal ini tidak dapat dibatalkan.”

McAlpine menjelaskan apa yang terjadi ketika orang memasuki ruang anechoic di universitasnya, sebuah lingkungan yang nyaris sunyi. Orang-orang merasa bingung dan menggambarkan adanya tekanan di kepala dan telinga.

Perasaan yang sama dirasakan orang saat menggunakan ANC. Hal yang umum adalah bahwa tubuh tidak dirancang untuk mengalami keheningan total, sehingga orang bereaksi buruk terhadap tidak adanya kebisingan di latar belakang. Ada kesenjangan antara apa yang dirasakan dan apa yang didengar.

Suara keras bersifat merusak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *