iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Guaranty Loan Indonesia (Jamkrindo) membukukan laba bersih Rp1,44 triliun. Jumlah ini meningkat 12,24 persen dibandingkan tahun lalu.
Ahmad Purwakajaya, CEO Jamkrind, mengatakan berbagai inisiatif strategis yang diterapkan telah membantu meningkatkan kinerja positif perusahaan. Dalam transformasi bisnis, Jamkrindo melakukan diversifikasi pendapatan dengan mengoptimalkan non-transaksi dan mengembangkan model bisnis dan proses bisnis.
“Berbagai inovasi dan reformasi terus dilakukan, antara lain restrukturisasi organisasi, pengelolaan sumber daya manusia, sistem teknologi, bisnis dan operasional, manajemen risiko, serta pembiayaan untuk menopang operasional perusahaan.” Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24 April 2024).
Selama tahun 2023, klien menyediakan berbagai layanan penjaminan yang memfasilitasi pembiayaan dari lembaga keuangan untuk usaha kecil dan menengah. Hal ini menyebabkan volume penjaminan perseroan meningkat sebesar 20,89 persen menjadi Rp377,63 triliun pada tahun 2023.
Meski jumlah kerugian akibat kerusakan meningkat, Ahmad memperkirakan pertumbuhan tersebut masih terkendali. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan laba bersih sebesar 20,45 persen. Angka ini lebih tinggi 8,10 persen dibandingkan pertumbuhan biaya garansi secara keseluruhan.
Ahmad mengatakan, hasil positif Jamkrind tidak terlepas dari kondisi makroekonomi yang sedang berjalan, serta berbagai dukungan kebijakan strategis dari pemerintah dan regulator untuk menjaga stabilitas perekonomian.
Hasilnya, berhasil membukukan aset sebesar Rp32,23 triliun, meningkat 15,07% dibandingkan saham kliennya sebesar Rp13,35 triliun.
“Dukungan yang luar biasa dari seluruh pemangku kepentingan memberikan kami optimisme dan keyakinan bahwa kami dapat mencapai hasil terbaik,” ujarnya.
Pencapaian tersebut memberikan harapan bagi Ahmadi Jamkrindo untuk dapat mencapai cita-citanya pada tahun 2024. Pada tahun 2024, Jamkrindo menargetkan mendapat jumlah penjaminan sebesar Rp 414 triliun.