iaminkuwait.com, JAKARTA – Presiden Komite Olimpiade Indonesia Raja Saputa Oktohari mencatat Timnas U-23 Indonesia berhasil mengalahkan Timnas U-23 Australia pada turnamen kedua Timnas U-23 Grup A. .23 Kekuatan Tim – 23 Piala Asia. Pria yang akrab disapa Okto itu menyaksikan kemenangan 1-0 Garuda di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha, Qatar, Jumat (18 April 2024).
Sebelumnya, Okto menghadiri pertandingan timnas U-23 melawan Qatar U-23 di Stadion Jassim bin Hamad Doha, Qatar, Senin (15 April 2024) yang berakhir dengan skor 0 – 2 semua.
Gol kemenangan timnas U-23 dicetak Komang Teguh di penghujung babak pertama. Kemenangan ini menjadi kali pertama timnas U-23 Indonesia mengalahkan tim U-23 Australia sepanjang sejarah.
Selain itu, penampilan kiper Hernando Ali Sutariadi juga memancing opini Octo. Hernando menyelamatkan penalti Mohamed Traore di babak pertama. Kebobolan clean sheet pertama kali di Piala Asia U-23 2024 menjadi tembok kokoh kemenangan timnas U-23.
“Alhamdulillah Timnas Indonesia U-23 meraih kemenangan besar melawan tim Australia. Tentu saja hal ini menjaga harapan klub sepak bola untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024,” kata Okto, Jumat (19/4/). 19). mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Di sisi lain, Okto meminta seluruh pemain Timnas U-23 berpikir matang jelang laga selanjutnya melawan Jordan, Minggu (21 April 2024). “Semua harus gembira dan terus maju karena perjuangan belum selesai. Masih ada pertandingan melawan Jordan. Saatnya timnas U-23 membuat sejarah dan meraihnya ke Olimpiade Paris 2024 akan menjadi hal yang luar biasa,” kata dia. dia berkata. .
Jika finis ketiga di Piala Asia U-23 2024, timnas U-23 berpeluang tampil di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, tim yang dipimpin sang pelatih harus memastikan terlebih dahulu bintang Korea Selatan Shin Tae-yong.
Sepanjang sejarah, timnas sepak bola Indonesia hanya sekali lolos dan mengikuti Olimpiade, yaitu Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia. Saat itu, Timnas Indonesia yang dipimpin Tony Pojaknik kalah 0-4 dari tim Soviet di Stadion Melbourne Olympic Park, dan kiprahnya terhenti di babak perempat final.