Luhut Dorong PLTU Suralaya Pensiun, Direktur Eksekutif CESS: Optimalkan Co-Firing Biomassa

iaminkuwait.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS) Ali Ahmudi Achyak menanggapi pembicaraan selesainya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya. Terletak di Cilegon, Banten, PLTU dikenal sebagai salah satu sumber pencemaran utama di Daerah Istimewa Jakarta.

Beberapa hari lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung topik tersebut. Ali mengetahui PLTU dituding sebagai sumber utama pencemaran.  Tekanan untuk segera menutup pembangkit listrik tenaga batu bara semakin meningkat pada tahun lalu dalam jangka waktu yang lama sehingga membuat pemandangan kota Jakarta menjadi heboh. PLTU terdekat yakni PLTU Suralaya paling mendapat sorotan.

Namun benarkah pendapat tersebut dalam kondisi saat ini? Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, jelas Ali, bisa dikatakan menjadi tulang punggung kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali). Kapasitas pembangkitan PLTU Suralaya sebesar 3400 megawatt (MW) dengan unit 1-7. Kapasitas blok 1-4 sebesar 1600 MW, kapasitas blok 5-7 sebesar 1800 MW.

Lanjutnya, peralihan kekuasaan ini penting dan harus dilakukan secara adil, efisien, dan berkelanjutan. Transisi energi berkaitan dengan upaya mencapai ketahanan nasional, termasuk keamanan sektor ketenagalistrikan.

“Bahwa dalam jangka panjang penggunaan batu bara dalam ketenagalistrikan harus dikurangi, memang benar dan saya setuju. Namun hal ini akan terjadi secara bertahap sesuai kompetensi pemerintah (pemerintah, PLN & swasta) untuk memberikan penggantian dan jaminan. keandalan grup listrik negara, “Menurut saya pembakaran biomassa ada satu hal yang harus ditingkatkan di pembangkit listrik, termasuk PLTU Suralaya,” kata CEO CESS Republika baru-baru ini.

Sebelumnya, Luhut menyebut PLTU Suralaya bertanggung jawab atas pencemaran Jakarta.  Dia menjelaskan, saat ini kualitas udara Jakarta berada pada kisaran 170 hingga 200. Menurut dia, situasi tersebut harus segera dicarikan solusinya. Sebab, bisa menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

“Kita mau olah raga, kita mau belajar. Kalau bisa kita tutup untuk mengurangi polusi di Jakarta. Selain itu, mobil dan motor listrik kita dorong ke banyak daerah, jadi kalau ganjil mungkin kita perkuat lagi. Jadi nanti bisa bertahap. menggunakan jasa sepeda motor kendaraan listrik,” kata Luhut, Rabu (14/8/2024) usai pertemuan pada Supply Chain & National Capacity Summit di Jakarta Convention Center di Senayan.

PLTU berfungsi….

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *