Mengapa Ada Bullying?

Radar Sumut,PADANG – Bullying atau biasa dikenal dengan istilah bullying banyak terjadi di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini sering terjadi di sekolah tempat siswanya menimba ilmu, namun perundungan juga sering terjadi. Bullying merupakan perilaku yang tidak menyenangkan, baik secara verbal, fisik, di dunia nyata maupun di dunia maya. Perilaku individu atau kelompok menyebabkan seseorang merasakan kesakitan, penderitaan dan depresi. Seperti yang dilakukan anak artis (VR) saat di-bully di sekolahnya.

“Alasan terjadinya intimidasi bisa beragam, faktor utamanya biasanya adalah perbedaan antara pelaku intimidasi dan korbannya dalam hal fisik, intelektual, gender, kemampuan finansial, dan status sosial.” pemuda. disebabkan oleh ‘tantangan’ yang diciptakan oleh kelompok sebagai syarat untuk bergabung dengan kelompok tersebut,” kata Dr. Ridholloh, M.Pd.I, Dosen Fakultas Pendidikan dan Keguruan (FITK) UIN Sarif Hidayat. Allah Jakarta dan Pengamat Pendidikan Nasional melakukan wawancara melalui Whatsapp beberapa waktu lalu.

Selain itu, munculnya perkumpulan pemuda tertentu yang diciptakan untuk tujuan negatif, yaitu secara psikologis untuk mencari jati diri, memaksa masyarakat yang sebelumnya tidak berani melakukan kekerasan, tiba-tiba berani melakukan kekerasan.

Ridholloh, M.Pd.I menjelaskan, motivasi anak melakukan tindakan kekerasan kemungkinan besar didorong oleh faktor lingkungan. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga. Seorang anak yang pernah mengalami tindakan yang tidak menyenangkan kemungkinan besar akan melakukan hal yang sama di tempat lain. Peran orang tua juga memegang peranan penting dalam hubungan anak. Pada dasarnya, pelaku intimidasi hanya membutuhkan bimbingan dan arahan, serta wadah untuk melampiaskan emosinya guna menghentikan perilaku bullying.

“Pencegahannya bisa dimulai dengan mengajarkan berbagai perilaku yang termasuk dalam kategori bullying, beserta sanksi yang akan diterima jika dilanggar.” “Maka sebaiknya biasakan untuk melaporkan setiap tindakan kekerasan, baik fisik maupun verbal, di sekolah atau di mana pun,” kata dokter tersebut. Rad Allah.

Dr Radholoh juga mengatakan melalui penampilan menarik yang dibalut dengan moderasi beragama, nilai-nilai perdamaian, cinta kasih antar umat dapat menginspirasi mereka tidak hanya melalui teks atau ceramah keagamaan, namun bagaimana hidup damai dan benar-benar menerima perbedaan itu indah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *