REPUBLIKA.CO. Para peneliti dalam penelitian yang diterbitkan pada 14 Maret di jurnal Advanced Material Science telah mendokumentasikan metode pengisian daya, yang menyediakan arus konvensional pada perangkat, bukan arus konstan, sehingga dapat memperpanjang umur baterai selama bertahun-tahun.
Menurut Live Science, Rabu (24/4/2024), baterai lithium-ion digunakan di segala hal mulai dari kendaraan listrik (EV) hingga trailer elektronik, namun kapasitas maksimum baterai tersebut semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Semakin lama waktu yang dihabiskan, dan semakin sering menagihnya, semakin sedikit uang yang dapat Anda ambil.
Baterai di sebagian besar laptop, misalnya, dapat bertahan lima tahun sebelum habis, atau dapat diisi ulang sebanyak 300 hingga 500 kali, menurut pembuat laptop Lenovo. Para ahli mengatakan, baterai yang bagus memiliki umur hingga delapan tahun. Biasanya memiliki elektroda yang terbuat dari senyawa yang disebut NMC532 (senyawa nikel, mangan dan kobalt) serta grafit.
Arus konstan biasanya digunakan untuk mengisi baterai, dengan arus yang biasanya digunakan untuk produk “cepat”. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan memasang baterai berbeda dengan tegangan konstan dan normal serta mengukur kapasitas baterai.
Pada baterai permanen, antarmuka elektrolitik pada anoda, tempat terjadinya pertukaran elektron antara bahan elektrolit dan elektroda yang terisi penuh, sangatlah besar. Ini membatasi jumlah uang yang dapat ditagih. Ada juga banyak ruang di NMC532 dan elektroda grafit, yang membatasi kapasitas pengisian baterai.
Sebaliknya, jaringan konvensional meningkatkan jumlah kebakaran baterai dari 500 siklus menjadi konstan lebih dari 1000 siklus. Pengisian daya rutin berfungsi paling baik karena waktu yang tersisa di antara pengisian daya memungkinkan pengisian daya untuk beristirahat.
“Hasilnya memberikan wawasan dalam meningkatkan protokol pengisian daya LIB [non-lithium-ion] seumur hidup dan secara umum untuk kemajuan teknologi baterai di masa depan,” tulis para peneliti dalam makalah tersebut.
Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya. Pada tahun 2023, Josefin Strandberg, seorang profesor fisika di KTH Royal Institute of Technology di Swedia, menerbitkan sebuah makalah yang menemukan bahwa masa pakai baterai lithium-ion meningkat ketika menggunakan protokol pengisian daya standar.