Pasokan Surplus, Badan Pangan Perkuat Cadangan Beras Pemerintah

iaminkuwait.com, JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arief Prasetyo Adi menegaskan, fokus utama penguatan ketahanan pangan nasional adalah penguatan stok beras produksi dalam negeri (CBP).

“Kami memahami bahwa kami akan melanjutkan program beras banpang (bantuan pangan) dan mendapatkannya dari stok CBP. Oleh karena itu, penguatan stok CBP selama produksi dalam negeri menjadi perhatian utama kami, kata Arif dari Jakarta dalam keterangannya, Sabtu (1/6/2024).

Menurut Arif, hingga 28 Mei, stok beras pemerintah yang dikuasai Perum Bulog mencapai 1,8 juta ton. Bos Bapanas ini yakin total stok akan bertambah karena Bulog terus menyerap beras dalam negeri.

“Karena ketika terjadi kekeringan atau situasi pangan global di kemudian hari, kami ingin menghadapinya dengan mengerahkan CBP untuk membantu masyarakat melalui berbagai program,” jelas Arif.

Menurut Jaringan Informasi Ketahanan Pangan (FSIN) dan Jaringan Global Respons Krisis Pangan Global Laporan Krisis Pangan Global 2024, cuaca ekstrem setidaknya merupakan salah satu penyebab utama tingginya tingkat kerawanan pangan. 18 negara dengan lebih dari 72 juta orang.

Arif melanjutkan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2022 ketika 56,8 juta orang di 12 negara terkena dampak kerawanan pangan akut. Namun Arif tidak merinci negara-negara yang dimaksud. Selain itu, El Niño dan fenomena cuaca perubahan iklim menjadikan tahun 2023 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat.

Demikian prakiraan tahun 2024, imbuh Arif seraya menambahkan banjir dan cuaca ekstrem akibat angin muson dan angin topan menjadi perhatian khusus di kawasan Asia.

“Jadi, kami akan terus memantau dan memantau apakah stok CBP dalam kondisi baik. Saat ini jumlahnya 1,8 juta ton dan akan terus bertambah,” kata Arif.

Berdasarkan Kerangka Pengambilan Sampel Wilayah Badan Pusat Statistik (KSA BPS), Arif mengatakan perkiraan hasil beras tersebut lebih tinggi dibandingkan konsumsi beras bulanan hingga Mei.

“Jadi sekarang saatnya CBP terus ditingkatkan agar nanti di masa kekeringan nanti pemerintah bisa menyalurkannya untuk membantu masyarakat,” kata Arif.

Berdasarkan data KSA BPS April 2024, produksi beras diperkirakan mencapai 18,74 juta ton pada Januari-Juli, kata Arif. Produksi diperkirakan melebihi konsumsi sebesar 650.000 ton.

Estimasi produksi beras sebesar 5,31 juta ton pada April 2024. Produksi diperkirakan mencapai 3,58 juta ton pada Mei 2024, 2,01 juta ton pada Juni 2024, dan 2,15 juta ton pada Juli 2024.

Sedangkan total serapan beras produksi lokal Perum Bulogin mencapai 601.000 ton hingga 26 Mei. Dari jumlah tersebut, diperoleh 517.000 ton CBP dan 83.000 ton beras komersial.

Sebagai perbandingan, total pengadaan beras Bulogin di dalam negeri pada tahun 2023 sebesar 1,066 juta ton, kata Arif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *