Penjelajah Curiosity NASA Tiba di Tempat yang Berisi Petunjuk tentang Air Purba di Mars 

iaminkuwait.com, JAKARTA – Pesawat penjelajah Mars Curiosity milik NASA telah mencapai kawah bernama Gediz Vallis. Tempat ini adalah tempat yang bagus untuk mengambil foto panorama yang menakjubkan, namun mungkin menyimpan petunjuk tersembunyi tentang air purba di Mars.

Dilansir Inverse, Sabtu (6/4/2024), bebatuan telah lama menunjukkan bahwa Mars lebih dingin dan hangat miliaran tahun lalu. Bukti terkini menunjukkan bahwa air di Planet Merah datang dan pergi secara perlahan.

NASA sedang mencari petunjuk mengenai titik balik yang kritis. Artinya, ketika periode tersebut berakhir, air akan hilang sama sekali dari permukaan Mars dan mengubah planet dingin tersebut menjadi planet kering permanen. Gediz Vallis mungkin memiliki petunjuk tentang tujuan perjalanan menuju tujuan ini.

Pejabat NASA mengumumkan pada Jumat (5/4/2024), saat berkendara di sepanjang fitur mirip ular, wahana beroda enam akan menangkap gambar baru dari “masa lalu yang mirip Bumi” ini.

Data satelit terbaru menunjukkan bahwa air yang mengalir mungkin telah membantu terciptanya saluran tersebut. Debu berlumpur di saluran tersebut juga menunjukkan bahwa pernah ada air yang mengalir di sana.

Fitur-fitur di dalam saluran tersebut menunjukkan bahwa area tersebut mungkin telah mengering dan kemudian dibanjiri lagi, hal ini konsisten dengan bukti serupa di area lain di Mars yang telah dieksplorasi NASA. Para ilmuwan sekarang menduga bahwa Gediz Vallis mungkin terbentuk setelah masa kemarau, sebelum musim hujan berikutnya.

Tim peneliti ingin mengetahui batuan dasar apa yang dipindahkan hingga membentuk Gediz Vallis.

“Kedua sisi formasi tersebut sangat tinggi sehingga tim tidak berpikir bahwa anginlah yang menciptakan saluran tersebut. Namun, aliran puing-puing (tanah yang cepat dan basah) atau sungai yang membawa bebatuan dan sedimen mungkin cukup kuat untuk bercampur dengan dasar tersebut,” menurut NASA.

Curiosity telah menjelajahi Mars selama lebih dari satu dekade untuk memahami apakah Mars modern dan layak huni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *