Penyaluran Bansos Dinilai Berhasil, Pos Indonesia Berkomitmen Jaga Kualitas

iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Pos Indonesia (Persero) dipercaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos). Kinerja positif dan keberhasilan mencapai target penyaluran massal membuat perusahaan yang kini dikenal dengan brand Pos IND ini terus dipercaya menyalurkan berbagai program bansos pemerintah.

Endang Patmintarsih, Direktur Pelayanan Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengakui kinerja Pos Indonesia yang luar biasa dalam menyalurkan beberapa program bantuan sosial pemerintah. Ia menilai Pos IND memiliki pola kerja yang efisien untuk memastikan penyaluran bantuan sosial selalu terlaksana dengan baik, termasuk di DI Yogyakarta.

“Kehadiran Pos Indonesia sangat membantu kami dalam menyalurkan bantuan sosial khususnya Program Keluarga Harapan (PKH) dan Yayasan Pangan. Kami selalu melakukan evaluasi bersama PT Pos Indonesia untuk memastikan penyalurannya tepat sasaran dan bermanfaat dibenarkan. Konfirmasikan.” Dalam siaran pers yang diterima redaksi Republika, Minggu (19/5), Endang mengatakan:

Dalam proses penyaluran bansos, Pos Indonesia menerapkan tiga cara, yaitu penyaluran melalui kantor pos, masyarakat, dan penyerahan langsung ke rumah keluarga penerima manfaat (KPM) bagi masyarakat sakit, lanjut usia, atau penyandang cacat. Cara pengiriman ini dikenal juga dengan istilah Door to Door.

Menurut Endang, ketiga cara distribusi yang dilakukan Pos Indonesia sangat efektif. Khususnya dalam hal penjualan door to door. Ia menilai cara ini sangat membantu KPM yang kesulitan mendapatkan bantuan karena berbagai kendala. Salah satunya adalah masyarakat yang tinggal di daerah 3D (daerah tertinggal, daerah perbatasan dan daerah paling terpencil).

“Di DIY sangat efektif karena masih ada daerah yang masih pedalaman di berbagai daerah seperti Kulonprogo, Gunung Kidul, Sleman. Artinya masih ada daerah yang sulit diakses dengan cara door to door,”. PT Pos Indonesia Sangat membantu penerima manfaat, terutama mereka yang sudah lanjut usia atau tidak punya siapa-siapa,” kata Endang.

“Kita sudah memasuki era digital, tapi menjangkau daerah-daerah tertentu cukup sulit. Misalnya saja, paling banter bisa dijangkau dengan kereta bawah tanah. Nah, ada desa-desa di kereta bawah tanah yang masih sulit dijangkau,” imbuhnya.

Endang juga mengapresiasi langkah Pos Indonesia yang memastikan koordinasi ketat dengan berbagai pihak. Termasuk pelayanan kesejahteraan sosial di wilayah Yogyakarta.

“Jadi sangat membantu saya. Dan saya ucapkan terima kasih kepada PT Pos Indonesia, khususnya di cabang Yogyakarta. Kami selalu bekerja sama dengan baik, kami selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik , Saya tidak akan menjadi orang itu. “Saya ingin menjadi orang yang datang untuk berkoordinasi dengan ‘Force Indonesia’. Jadi kami selalu bertanya, berdiskusi, dan mengevaluasi satu sama lain,” kata Endang.

Kinerja POSIND yang mengedepankan sinergi dan kolaborasi juga mendapat penilaian baik dari Kementerian Sosial yang merupakan lembaga yang dipercaya untuk menangani kasus ini. Layanan sosial di tingkat negara bagian dan lokal merasakan hal yang sama.

“Pos Indonesia telah membantu program bersama pemerintah dengan tujuan yang tepat dan manfaat yang tepat. Apalagi bisa akuntabel karena bisa dijelaskan,” kata Endang.

 

Tingkat penyaluran bansos PKH dan bansos sembako mencapai 97%

Force Indonesia meraih hasil baik dalam penyaluran bantuan sosial tidak hanya di wilayah Yogyakarta, namun khususnya secara nasional pada tahun 2024. 

Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris mengatakan, pihaknya telah menyalurkan PKH dan bantuan sembako hingga 97% dari total target KPM 4 juta.

“Alhamdulillah, progres yang dicapai selama ini dalam proses penyaluran sekitar 96-97%. Ada beberapa perubahan data (Penerima Bantuan/KPM Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sehingga saat ini belum bisa disalurkan. itu 100% tercapai. kata Haris.

Haris memastikan Pos Indonesia terus bekerja sama dengan banyak pihak untuk mendapatkan data KPM baru. Sehingga KPM yang tidak menerima penyaluran bansos juga bisa menerimanya.

“Kami bekerja sama dengan beberapa pihak di daerah untuk memastikan para penerima manfaat ini masih ada. Kami sedang mengupayakan prosesnya untuk memastikan pasokan bantuan terkirim langsung ke rumah para penerima manfaat,” jelasnya.

Selain mengkoordinasikan dan melaksanakan beberapa cara, Pos Indonesia memanfaatkan kecanggihan teknologi aplikasi Pos Giro Tunai (PGC) untuk memastikan penyaluran bansos berjalan optimal. Dalam pengembangannya, PGC dirancang khusus untuk memverifikasi data KPM guna memastikan pasokan bantuan terdistribusi tepat sasaran.

“Awalnya ForceGroCash hanya perlu mengecek informasi penerima dan meningkatkan kecepatan, dan dari sisi back office sebenarnya ada tata kelola (sistem kerja). Jadi kami mengikuti proses SOP. Saat kami kembangkan, itu saja. Malah, Menurut klaimnya, kami juga memperhitungkan fitur-fitur seperti geotagging, foto rumah, dll. Artinya, kami dapat memastikan bahwa proses distribusi ini tidak hanya mampu mencapai target dengan jumlah yang tepat, tetapi juga bermanfaat,” kata Haris.

Hal ini juga didukung dengan penggunaan teknologi biometrik untuk geo-tagging sehingga penerima bantuan benar-benar terverifikasi. Bukti biometrik dan geotagging yang valid akan menentukan apakah KPM atau penerima bantuan layak menerima bantuan.

“Jadi semua ini direncanakan untuk memastikan bahwa penyalurannya sesuai dengan keinginan pemerintah dan bahwa bantuan ini benar-benar dapat menjangkau masyarakat yang berhak dan, tergantung pada tujuan dukungan tersebut, membantu mereka memenuhi berbagai kebutuhan mereka,” dia dikatakan. . Ditambahkan.

Haris juga mengatakan Pos Indonesia memiliki teknologi dashboard untuk mengukur kinerja penyaluran bantuan sosial. Teknologi ini juga dihadirkan untuk membantu pemerintah sebagai pemberi kerja memantau kinerja pekerjaan dan proses kerja.

“Kami telah menyiapkan aplikasi untuk proses distribusi ini untuk melacak berbagai proses dan sebisa mungkin menghindari transaksi manual. Hal ini memastikan konsistensi,” kata Haris.

 

Janji POSIND untuk menjaga kualitas pekerjaan

Dalam kesempatan tersebut, Haris mengatakan Pos Indonesia berkomitmen menjaga kualitas kinerja dalam penyaluran bantuan sosial. Ia tak membiarkan PO berpuas diri meski kinerjanya mendapat sambutan hangat, termasuk dari Presiden Joko Widodo.

“Suatu kehormatan besar, apalagi di tahun 2023 ini Presiden Joko Widodo bisa datang ke kantor pos selama 12 jam dan melihat sendiri situasi distribusi yang kami lakukan. Ini mungkin suatu kehormatan bagi Presiden 12 kali setahun. “Itu akan terjadi,” kata Haris.

“Tetapi hal ini tidak membuat kita terus berpuas diri. Dibalik kesuksesan tersebut tentu ada hasil. Bagaimana kita harus menjaga prestasi ini dan tetap menjaga semangat. Jangan sombong, karena kita mewarisi dan menghargai kualitas kita. Don jangan lupa menyimpannya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *