iaminkuwait.com, JAKARTA — Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay menominasikan Perpustakaan Nasional Indonesia (Perpusnas) pada penghargaan UNESCO/Jikji Memory of the World 2024. Azoulay menegaskan warisan dokumenter merupakan sesuatu yang unik dan tak tergantikan. Jendela yang memperlihatkan sejarah dan memberikan wawasan tentang pemikiran, budaya, dan pengalaman hidup masa lalu.
“Upaya untuk bersama-sama meningkatkan pelestarian dokumen warisan ini dan meningkatkan akses harus terus dilakukan. Saya ucapkan selamat kepada Perpustakaan Nasional RI atas keberhasilannya meraih penghargaan ini,” kata Azoulay dalam keterangannya, Selasa (8/3/2024). katanya.
Dewan juri internasional mengakui komitmen Perpustakaan Nasional RI dalam melestarikan dan meningkatkan akses terhadap naskah Indonesia. Upaya ini mencakup program komprehensif termasuk festival naskah, publikasi komprehensif, dan inisiatif pendidikan untuk anak-anak dan remaja.
Perpustakaan Nasional Indonesia akan menerima penghargaannya dalam upacara yang diadakan di Cheongju, Republik Korea, pada tanggal 4 September 2024, bertepatan dengan Hari Jikji.
Didirikan pada tahun 1980, Perpustakaan Nasional Indonesia telah melestarikan banyak koleksi manuskrip Indonesia, yang mencerminkan kekunoan dan keragaman tradisi manuskrip di Indonesia.
Dengan disahkannya Undang-Undang Perpustakaan tahun 2007, Perpustakaan Nasional melaksanakan program pengelolaan naskah di seluruh negeri, termasuk advokasi, inventarisasi dan perolehan, pelestarian, aksesibilitas, penelitian dan penerbitan, serta peningkatan kapasitas dan pemulihan.
E Aminudin Aziz, Direktur Jenderal Perpustakaan Nasional RI, menekankan sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang kuat untuk program konservasi dan meningkatkan akses terhadap naskah berkelanjutan.
Ia menambahkan, ekosistem ini mencakup upaya advokasi bagi pemilik naskah, peningkatan preservasi, dan perluasan akses, yang kesemuanya memiliki tantangan tersendiri untuk dicapai. “Tetapi upaya ini sepadan karena memungkinkan lebih banyak orang untuk menikmati dan mengapresiasi warisan dokumenter kami,” katanya.
Penghargaan Memori Dunia UNESCO/Jikji didirikan untuk merayakan masuknya Buljo Jikji Simche Yojeol, sebuah karya tulis Korea yang dianggap sebagai buku tertua yang dicetak menggunakan huruf logam yang dapat digerakkan.
Dengan dukungan finansial sebesar US$30 ribu yang diberikan oleh Republik Korea melalui Kota Cheongju, penghargaan ini bertujuan untuk menghargai upaya yang berkontribusi terhadap pelestarian dan peningkatan akses terhadap warisan dokumenter, warisan bersama umat manusia.
UNESCO membentuk program Memori Dunia pada tahun 1995 untuk membantu melestarikan warisan dokumenter dunia, yang merupakan gudang memori kolektif yang kaya. Baik tertulis, audio atau visual, dokumen-dokumen ini sangat sensitif dan memerlukan kerja sama global yang terkoordinasi dengan baik untuk memastikan kelangsungan hidup dan akses berkelanjutan bagi generasi mendatang.
UNESCO bekerja sama erat dengan pemerintah dan organisasi swasta untuk melestarikan dan melestarikan dokumen asli yang tidak diubah dan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut dapat diakses oleh publik. Program ini melibatkan jaringan komisi nasional dan lembaga kearsipan lokal di seluruh dunia. Program ini berfokus secara khusus pada wilayah yang terkena dampak konflik atau bencana alam.