Pertama di Dunia: Manusia Ketularan Flu Burung dari Sapi, Virusnya Ada di Susu Mentah

Radar Sumut, JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan virus penyebab flu burung H5N1 ditemukan pada susu sapi mentah di Amerika Serikat. WHO menyebutkan virus H5N1 ditemukan pada susu sapi mentah.

H5N1 pertama kali diidentifikasi pada tahun 1996, seperti dilansir The Sun. Namun flu burung mulai meningkat populasi burungnya sejak tahun 2020. Penyakit ini telah membunuh jutaan burung dan burung liar di berbagai belahan dunia.

Sejak saat itu, H5N1 mulai menginfeksi mamalia, seperti kucing, beruang, rubah, cerpelai, penguin, dan manusia. Mulai April 2024, sapi juga akan masuk dalam daftar terduga strain H5N1.

Amerika Serikat telah mengkonfirmasi bahwa keberadaan H5N1 dalam susu sapi mentah telah dikonfirmasi atau sedang diselidiki di delapan negara. Kedelapan negara bagian tersebut adalah Texas, Kansas, Michigan, New Mexico, Idaho, Ohio, North Carolina, dan South Dakota.

Selain penemuan H5N1, pejabat AS juga melaporkan satu kasus H5N1 pada manusia. Kasus ini terjadi pada seorang pekerja peternakan sapi perah di Texas. Sang majikan dituding tertular virus H5N1 dari hewan yang dipeliharanya.

“Kasus di Texas ini merupakan kasus flu burung yang berasal dari sapi yang pertama pada manusia,” kata kepala program influenza global WHO, Dr. Wenqing Zhang, seperti dilansir Daily Mail pada Sabtu (20/4/2024).

Pekerja tersebut menjadi orang Amerika kedua yang tertular flu burung dalam sejarah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan pekerja tersebut menderita penyakit ringan dan hanya menunjukkan satu gejala, yaitu peradangan di salah satu matanya.

Aktor tersebut sekarang bebas dan baik-baik saja. Tim dokter merawat pekerja tersebut dengan obat oseltamivir atau Tamiflu. Menurut para ahli, pekerja tersebut tidak bisa menularkan penyakitnya ke orang lain.

Dr. Zhang menjelaskan bahwa H5N1 ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada susu sapi mentah di Amerika Serikat. Untuk sapi yang terjangkit flu burung. Kini, para ahli sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui berapa lama virus H5N1 bisa bertahan di dalam susu.

Berdasarkan temuan tersebut, Departemen Kesehatan Texas mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan pasokan susu komersial. Susu sapi mentah dari sapi yang sakit akan dimusnahkan dan tidak akan disajikan atau diolah menjadi susu komersial.

Selain itu, proses pasteurisasi susu juga dapat membunuh virus, termasuk virus H5N1. Oleh karena itu, sebagian besar susu pasteurisasi dijual karena aman untuk dikonsumsi.

“Penting juga bagi masyarakat untuk menerapkan langkah-langkah keamanan pangan, termasuk mengonsumsi susu pasteurisasi dan produk susu,” kata Dr Zhang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *