REPUBLIK JAKARTA — Masyarakat diimbau mewaspadai tingginya kadar gula darah saat lebaran. Masyarakat harus memeriksa kesehatan fisiknya secara teratur.
Beragamnya makanan dan hidangan yang diolah saat perayaan Idul Fitri seringkali membuat kita merasa “tenang”. Pendidik diabetes di Rumah Sakit Sultan Sharif Mohammed Al-Qadri (SSMA) Pontianak, Senin (22/22), mengatakan, “Saat Anda mengonsumsi makanan atau minuman, kadar gula darah Anda naik dengan cepat tanpa Anda sadari.” April 2024).
Ia menjelaskan, kadar gula darah biasanya meningkat ketika tubuh kekurangan insulin atau ketika penderita diabetes lupa minum obat diabetes setelah makan atau minum sesuatu yang tinggi gula. “Pertemuan keluarga di hari raya Idul Fitri seringkali disuguhkan dengan makanan dan minuman yang tinggi lemak dan gula. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan tingginya kadar gula darah setelah lebaran,” ujarnya.
Untuk mengontrol kadar gula darahnya, penderita diabetes perlu mewaspadai pembatasan asupan makanan dengan mengikuti pola makan 3J (jumlah kalori yang benar, jumlah makanan yang benar, dan jadwal makan yang benar), ujarnya. “Minuman berkarbonasi seringkali disukai saat lebaran, dan masyarakat harus sadar bahwa minuman tersebut banyak mengandung gula,” ujarnya.
Estafiana mengatakan rata-rata satu kaleng atau kaleng minuman ringan berukuran 350ml mengandung 39 gram gula pasir atau setara dengan 10 sendok teh gula pasir. Tentu saja, menambahkan gula pada kue dan minuman terkait dapat semakin meningkatkan kadar gula darah.
“Minuman kemasan tidak hanya tinggi gula tetapi juga tinggi natrium dan garam. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan tekanan darah tinggi,” ujarnya.
Ia menyarankan penderita diabetes untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dan tinggi serat, sayuran dan buah-buahan serta menghindari makanan olahan seperti kue, biskuit, dan makanan ringan. “Penting untuk membaca label fakta gizi pada makanan dan minuman kemasan untuk membantu mengelola gula darah, mengatur asupan gula, dan membatasi penggunaan gula,” ujarnya.