iaminkuwait.com, Jakarta – Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kantor Ibu Kota Kepulauan (OIKN) Sylvia Halim mengatakan transportasi cerdas akan mewujudkan transformasi mobilitas perkotaan di Ibu Kota Kepulauan (IKN).
“Yang kita harapkan sekarang dari ibu kota baru adalah perubahan, termasuk perubahan mobilitas perkotaan dan bagaimana kita ingin mencapainya. Salah satunya tentu cerdas melalui sistem transportasi,” kata Sylvia saat webinar. .” Rabu (24 April 2024).
Sylvia mengatakan, ada empat indikator kinerja utama (KPI) yang menjadi fokus utama dalam dinamika di IKN.
Keempat KPI tersebut mencapai tujuan sebagai berikut: mencapai 80% mobilitas angkutan umum, mengembangkan konsep kota 10 menit, menghubungkan IKN dengan bandara-bandara strategis dalam waktu 15 menit, dan mencapai net zero emisi kota pada tahun 2045.
Ia mengatakan strategi yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut mencakup tiga aspek utama: Pertama, pengembangan jaringan transportasi umum yang terintegrasi, pembangunan jaringan jalan, dan aksesibilitas jalur air baru.
Silvia menekankan pentingnya infrastruktur yang tepat untuk mendukung mobilitas penduduk, termasuk mengedepankan mobilitas aktif seperti berjalan kaki dan bersepeda.
Kedua, kita akan menerapkan sistem transportasi cerdas agar IKN dapat memiliki sistem transportasi yang lebih efisien dan aman. Ketiga, memanfaatkan teknologi terkini, seperti sistem manajemen lalu lintas yang canggih, kendaraan berbahan bakar non-fosil, dan transportasi umum listrik.
Silvia mengatakan penerapan teknologi Intelligent Transport System (ITS) sangat penting untuk mewujudkan transformasi mobilitas perkotaan IKN melalui transportasi cerdas.
“Yang ingin kami capai dengan membangun ibu kota baru ITS adalah, pertama, mampu mengumpulkan data secara real time untuk memberikan pengalaman penumpang yang lebih baik dengan tetap mengutamakan mobilitas aktif dan transportasi umum.” dia berkata
Sylvia percaya bahwa pengumpulan data secara real-time akan membantu mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola mobilitas perkotaan. Big data juga dapat membantu IKN mengambil keputusan yang lebih baik dan menjamin keselamatan lalu lintas.
Ia mengatakan, “Sistem ITS yang kami rencanakan mencakup delapan sistem, antara lain sistem manajemen lalu lintas canggih, sistem penggerak otonom, dan sistem parkir canggih.”
Prioritas penerapan sistem ini akan fokus pada dimulainya operasional IKN pada tahun 2024. Sylvia mengatakan IKN tidak akan dikembangkan secara terpisah melainkan menjadi bagian dari super hub dengan kota-kota terdekat seperti Samarinda dan Balikpapan.
Ia menekankan pentingnya koneksi antar kota untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang adil di seluruh wilayah. “Oleh karena itu, kami mengajak Anda semua untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota baru ini,” tutupnya.