Bangun untuk Sholat Subuh Terbukti Punya Manfaat Kesehatan, Apa Itu?

Radar Sumut, JAKARTA – Bangun subuh untuk melaksanakan shalat subuh terbukti memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan. Beberapa penelitian telah bereksperimen dengan mengurangi waktu tidur untuk mengobati depresi.

Dikutip dari About Islam, ulasan yang diterbitkan Jumat (19 April 2024) di American Journal of Psychiatry menunjukkan adanya perbaikan sebesar 30 persen pada 60 persen orang yang menderita depresi. Orang yang sering stres di pagi hari paling diuntungkan dengan kurang tidur di malam hari.

Namun, bukan berarti Anda harus begadang semalaman. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa sebagian alasan perbaikan ini terkait dengan hormon perangsang tiroid (TSH), yang membantu mengatur metabolisme dan tingkat energi. Umumnya, tidur menekan hormon TSH. Sementara itu, diperkirakan 25 hingga 35 persen pasien depresi memiliki kadar TSH yang rendah. Sebuah penelitian menemukan bahwa meskipun tidur menghambat pelepasan TSH, kurang tidur di malam hari dan dini hari meningkatkan pelepasan TSH.

Kajian ilmiah ini sejalan dengan kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang langsung tidur setelah shalat Isyak (lebih awal dari kebanyakan orang tidur saat ini) kemudian bangun pagi untuk shalat Subuh. Nabi terbangun di tengah malam untuk melaksanakan shalat Tahajud.

Di Eropa, pasien depresi dirawat dengan tidur lebih awal selama seminggu, bangun di tengah malam, lalu kembali ke jadwal tidur “normal”, dan bangun lebih lambat setiap pagi. Namun, jam bangunnya paling lambat setelah matahari terbit.

Beberapa orang mungkin bertanya-tanya bagaimana sebenarnya kurang tidur dapat meningkatkan kesehatan. Menurut peneliti, masalah tidur seringkali disebabkan oleh kualitas tidur yang buruk, bukan kurang tidur.

Hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur antara lain makan setidaknya dua jam sebelum tidur, mengubah kebiasaan makan yang lebih sehat, dan berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan sleep apnea. Cara lainnya termasuk tidur miring, menghindari alkohol dan obat penenang, menurunkan berat badan, dan menggunakan kasur yang nyaman.

Bagaimana Anda bisa mengetahui berapa banyak tidur yang Anda butuhkan? Banyak orang secara naluriah mengetahui apa yang baik bagi mereka. Kebutuhan tidur juga berbeda-beda tergantung peristiwa kehidupan. Selama perjalanan, cedera atau sakit, kebutuhan Anda akan tidur mungkin meningkat.

Penulis beberapa buku tentang diet, John McDougal, dalam bukunya The Quick McDougal Cookbook, mengklaim bahwa orang sehat biasanya hanya membutuhkan lima hingga tujuh jam tidur malam. Menurut ilmu kedokteran, jika seseorang sangat membutuhkan tidur lebih dari delapan jam, berarti ada masalah gizi yang perlu diatasi.

Namun, mengurangi waktu tidur dan tidak begadang bukan berarti begadang hingga berhari-hari. Nabi SAW juga bersuara menentang kurang tidur yang ekstrim dan berpesan agar masyarakat mengatur kebiasaan tidurnya dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *