Kasus Rawat Inap Akibat Vape Melonjak di Kalangan Anak Inggris, Ada yang Masih Balita

Radar Sumut, JAKARTA – Jumlah anak yang dirawat di rumah sakit karena vaping meningkat lebih dari 700 persen di Inggris. Tak heran, hal ini banyak ditemukan pada anak-anak dari berbagai usia, termasuk anak balita atau balita.

Menurut laporan National Health Service (NHS), jumlah pasien dari segala usia yang mengalami masalah terkait kelembapan dan memerlukan perawatan di rumah sakit telah meningkat sebesar 276% sejak tahun 2020. Sebaliknya pada kelompok muda dan usia muda, peningkatan kasusnya mencapai 733 persen.

Tahun lalu, dokter melaporkan sekitar 365 pasien dirawat di rumah sakit karena masalah yang disebabkan oleh uap tersebut. Hampir 50 pasien adalah anak-anak dan 11 di antaranya berusia di bawah 5 tahun.

Salah satu efek samping vaping pada anak adalah kecanduan nikotin. Sejumlah guru melaporkan bahwa siswanya mengalami gejala kecanduan nikotin yang seringkali menyebabkan mereka kehilangan fokus di kelas.

Seperti yang Anda ketahui, vape juga mengandung nikotin seperti halnya rokok biasa. Kadar nikotin pada vape atau rokok elektrik bisa berbeda-beda.

Kadar nikotin legal untuk cairan vape di Inggris adalah 20 mg/ml. Sebagai perbandingan, merek vape populer Inggris, The Elf Bar 600, memiliki kandungan nikotin yang setara dengan 48 batang rokok standar. Dengan kata lain, 12,5 unit vape ini setara dengan 1 batang rokok.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Medical University of Silesia di Polandia juga menemukan bahwa rokok mengandung racun yang berbahaya, meski seringkali dipasarkan sebagai produk yang lebih sehat dibandingkan rokok. dokter. Dia juga mengatakan itu buruk.

Menurut Dr Modhar, nikotin dari uapnya bisa mengeringkan mulut dan mengurangi produksi air liur. Akibatnya, bakteri dan makanan mudah menumpuk dan menyebabkan iritasi.

Selain itu, merujuk pada database kasus rumah sakit terkait vape di Inggris pada tahun 2022, mayoritas penyakit yang dialami pasien adalah gangguan pernafasan. Masalah pernapasan tersebut antara lain sesak napas, nyeri dada, infeksi paru-paru, dan pada kasus yang parah, dapat terjadi mati lemas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *