Kawal Produktivitas Padi, IPB Gandeng SMKN Compreng

Radar Sumut, Inovasi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas negara. Kampung Inovasi yang didirikan IPB di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang merupakan upaya kampus dalam membantu peningkatan produksi pangan. Panen di lahan Desa Desa Baru pada musim tanam pertama tahun 2024 menghasilkan 9,7 ton gabah kering yang dipanen per hektar. Jumlah tersebut meningkat 32,8% dibandingkan musim tanam pertama tahun 2023 sebesar 7,3 ton per hektar.

Kesuksesan Desa Inovasi tidak lepas dari kerjasama IPB dan SMKN Compreng. Kolaborasi yang akan dilakukan juga akan menjadi contoh penyelesaian permasalahan lokal dengan menyiapkan tenaga-tenaga terpelajar di pedesaan. Inilah yang dikatakan Profesor. Suryo Wiyono, Dekan Fakultas Pertanian IPB, saat panen raya di Desa Inovasi, Kabupaten Subang (21/4).

“Kerja sama ini tidak hanya berhasil meningkatkan kapasitas siswa, guru, mahasiswa, dan pengajar yang terlibat, namun juga menyelesaikan permasalahan serangga di lokasi ‘Kota Inovasi’ tersebut. Kerja sama ini dapat menjadi contoh kerja sama antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lokal dalam memberikan solusi permasalahan lokal dan mempersiapkan tenaga kerja dengan pendidikan pertanian di pedesaan. “Alat masyarakat yang terlatih penting dalam pengembangan pertanian,” kata Suryo.

Dukungan Kota Inovasi yang telah berjalan selama dua tahun ini meliputi tiga orang pelatih, delapan orang siswa, 2 orang guru SMK, dan 77 orang siswa SMK. Dr. Dewi Sartiami, Koordinator Tim Kerja Sama, mengatakan keikutsertaan siswa dan guru SMK dalam acara ini juga akan menambah pengetahuan dan keterampilan. Ia juga mengatakan kegiatan bersama SMK dilakukan di lahan seluas 350 hektar.

“Kolaborasi dengan akademisi di universitas mempromosikan pengetahuan dan keterampilan teknis. “Tim IPB-SMK berhasil melihat serangga gas dan mengumpulkan kelompok telur penggerek di lahan seluas 350 atau 432 hektare,” kata Dewi.

Direktur SMK Compreng mengatakan kerjasama dengan IPB ini sangat membantu siswa dan guru untuk meningkatkan keterampilan khususnya terkait serangga dan penyakit. IPB mendampingi siswa sekolah vokasi untuk menimba pengalaman lapangan di Kota Inovasi. Ia pun berharap upaya ini terus berlanjut.

“Kami berharap kerja sama yang baik ini terus dapat memajukan para guru dan siswa SMK khususnya jurusan Industri Tanaman di SMKN Compreng,” ujarnya.

Kegiatan di pusat rehabilitasi meliputi skrining hama padi, pengumpulan kelompok telur di persemaian, dan bioinokulasi tanaman yang terinfeksi. Tahun lalu, diadakan acara pembuatan bedengan menggunakan sistem dapok, mekanisasi transplantasi, dan demonstrasi penggunaan drone untuk menerapkan pupuk hayati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *