MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

Radar Sumut, MALANG — Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Pelayanan Koperasi dan Komersial Terpadu UKM (PLUT KUMKM) di berbagai daerah untuk menjadi landasan bagi berkembangnya generasi muda kreatif. Untuk memasuki industrialisasi

MenKopUKM, Teten Masduki, mengatakan pada KTT PLUT KUMKM 2024 di Kota Malang, Malang Creativity Center (MCC) “Kita perlu menciptakan lebih banyak sumber daya ekonomi baru agar perekonomian nasional dapat tumbuh dan kita siap menjadi negara maju.” Jawa Timur, Jumat (26/4)).

Misalnya saja merujuk pada anggota APEC, Menteri Teten, Jepang, dan Korea Selatan, perekonomian mereka didominasi oleh usaha kecil dan menengah dan terkait dengan rantai industrialisasi, sehingga lebih produktif.

“Negara ini memiliki sistem industri modern, pasar global, dan akses terhadap sumber daya keuangan,” kata Menteri Teten.

PLUT bagi MenKopUKM hendaknya berubah dengan belajar dari KUMKM MM. Kehadiran Pusat Kreativitas Malang atau MCC dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia untuk menghasilkan sumber daya ekonomi baru.

Menteri Teten mengatakan: “MCC adalah model yang tepat untuk melaksanakan hal ini. Tinggal masing-masing daerah mengembangkan keunggulan internalnya. Kita harus memperkayanya.”

Ia juga menegaskan, program KemenkopUKM yakni Entrepreneurs’ Center yang menghubungkan startup dengan permodalan akan didukung agar dapat diakses oleh investor.

MenKopUKM menyampaikan, “Akan diinkubasi mulai dari peluncuran hingga komersialisasi.”

Menteri Koperasi dan UKM berharap para pengelola PLUT KUMKM bisa kuliah di MCC sehingga MCC menjadi wadah generasi muda dalam melakukan inovasi produk dan usahanya.

Oleh karena itu, Menteri Teten mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah yang menjadi bagian dari rantai pasok industri. Indonesia memiliki kekuatan dalam negeri yang luar biasa di bidang pertanian dan budidaya perikanan. Jika dikembangkan dengan teknologi masa kini, dapat menjadi rantai pasok bagi industri nasional dan global serta produksi barang jadi.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengatakan: Kita membangun rumah produksi yang modern, tetapi dalam skala menengah dan kecil yang dikelola oleh koperasi, ini mengolah sumber daya dalam negeri, kita harus melihat keunggulan dalam negeri kita saat ini.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Teten mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dengan 18 PLUT KUMKM untuk bekerjasama dalam pengembangan pusat kewirausahaan dan keunggulan daerah agar mampu bersaing di pasar nasional dan global. .

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan harapan daerahnya menjadi kota kreatif kelas dunia pada tahun 2025.

“Ekosistem ekonomi kreatif yang berkembang dengan didukung oleh kebijakan dan infrastruktur kreatif menjadi modal penting dalam mewujudkan harapan tersebut. Hal ini terbukti dengan kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan kota Malang yang luar biasa,” kata Wahiu.

Oleh karena itu, kata Vaheo, upaya bersama harus dilakukan di bawah payung hukum yang kuat. Ekonomi kreatif juga ditetapkan sebagai salah satu tujuan strategis dalam Program Pembangunan Daerah (RPD) 2026-2024. Selain itu, peta jalan terstruktur telah disusun dalam Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2028-2024.

Waheo mengatakan, akan ada enam arah kebijakan dalam rencana aksi tersebut, yang meliputi infrastruktur, layanan hukum dan standardisasi industri, peningkatan kapasitas sumber daya manusia kreatif, sinergi regulasi, integrasi sistem kelembagaan, pusat informasi dan penelitian.

Bagi Wahiu, peran pemuda dalam membangun peradaban kreatif di Malang akan sangat sentral. Sulit mengembangkan ekosistem perkotaan yang baik tanpa generasi muda yang kreatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *