‘Pemajuan Wastra Beriringan dengan Pemberdayaan Perempuan’

REPUBLIK.CO.

Pakaian Indonesia tidak hanya digunakan sebagai pakaian saja, namun juga melambangkan jati diri dan jati diri wanita Indonesia. “Kami mendukung kemajuan UMKM di Indonesia, mendorong keberhasilan UMKM yang lebih berdaya, meningkatkan sinergi untuk go global dan maju kelas melalui literatur,” kata Plt Sekretaris Kementerian PPPA TT Iko Rahayu dalam keterangannya di Jakarta. , Kamis (25.04.2024).

Oleh karena itu, upaya ini membantu mengatasi isu diskriminasi gender dan kekerasan terhadap perempuan

TT Iko Rahuyu menyampaikan, Indonesia kaya akan sastra yang masing-masing mempunyai ciri khas dan nilai filosofis tersendiri. Westra merupakan warisan budaya di Indonesia yang erat kaitannya dengan perempuan.

Menurutnya, sastra Indonesia juga melambangkan perjuangan membangun kehidupan bangsa melalui pelestarian budaya. Selain memberikan dampak positif terhadap sosial budaya, gerakan kain juga dapat menggairahkan perekonomian masyarakat dengan munculnya perajin dan perajin serta berdirinya pusat-pusat industri.

“Dengan adanya pameran Nusantara Westra ini, kami berharap dapat menyadari pentingnya peran UMKM dalam mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif. Kita juga dapat mewujudkan peran UMKM dalam memperkuat kecintaan terhadap budaya dan sastra pada generasi muda, serta memperluas wawasan generasi muda. pasar sastra,” kata pemuda itu. .

TT Iko Rahuyu menambahkan, perjuangan Karthi belum berakhir dan gerakan serta kegiatan Hari Karthi di sekitar Hari Karthi dapat mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk mencapai kesetaraan dan mewujudkannya akan terus berlanjut.

“Kita harus tetap bersuara, memberi semangat, dan membuka ruang tertutup agar perempuan bisa memaksimalkan potensinya. Mari kita belajar dari nenek moyang perempuan kita yang terkadang harus menghadapi tantangan yang tidak mudah, untuk meningkatkan standar melawan ketidakadilan. Bahkan, ujarnya. bahwa masih banyak perempuan kuat dan inspiratif yang meraih kemajuan di berbagai bidang dan daerah terpencil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *