Radar Sumut, Jakarta – Anggota Komite
Good to Great mengatakan dalam websitenya, “Ada kekurangan, ada kelebihan (antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka), tapi semoga dunia pendidikan kita lebih baik lagi. Jumat (19/4/2024) mengamati di Jakarta “Strategi apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan kurikulum nasional baru yang sukses?” Sebuah diskusi bertajuk
Selain itu, ia menghimbau kepada pemerintah agar dalam konteks ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memastikan kurikulum mandiri yaitu kurikulum nasional dapat diterapkan dengan baik oleh semua pihak terkait.
Jenuddin kemudian mengatakan, selain pengembangan kurikulum, seluruh elemen pendidikan perlu ditingkatkan dan didukung untuk memajukan dunia pendidikan tanah air, seperti meningkatkan pemahaman guru terhadap keterampilan pedagoginya. Menurutnya, pemerintah perlu berkomunikasi secara luas dengan para guru agar mereka benar-benar memahami kurikulum otonom.
Ia menambahkan, perlunya sosialisasi yang lebih luas dan intensif mengingat kurikulum mandiri dan pembelajaran akademik belum cukup jelas.
Diketahui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan kurikulum mandiri sebagai kurikulum nasional mulai tahun ini. Hal itu ditetapkan melalui Permendikbudristek Edisi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadeem Makarem menjelaskan penerapan kurikulum khusus telah mampu menambah jumlah mata pelajaran modul pendidikan baik di daerah non luar, tertinggal dan perbatasan (3T) maupun non 3. .
Ia mengatakan, angka melek huruf di sekolah semakin hari semakin membaik, terutama bagi sekolah yang menerapkan kurikulum mandiri.