Konflik Israel-Iran Diprediksi Masih Picu Berlanjutnya Kenaikan Harga Minyak

Radar Sumut, JAKARTA – Harga minyak terus menunjukkan tren kenaikan yang persisten pada hari ini. Meski saat ini sedikit turun, Andrew Fisher, analis di Deu Calion Futures (DCFX), mengatakan harga masih berada di wilayah koreksi dan tidak menunjukkan tanda-tanda banyak perubahan.

“Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga minyak adalah meningkatnya konflik antara Israel dan Iran,” kata Fischer dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/4/2024).

Fisher menjelaskan, potensi konflik bisa berujung pada Perang Dunia III. Karena Iran adalah negara penghasil minyak terbesar di Timur Tengah, ketegangan di kawasan ini kemungkinan besar akan meningkatkan harga minyak, katanya.

Selain itu, penguatan dolar AS juga turut menopang kenaikan harga minyak. Fisher menjelaskan, kenaikan nilai dolar kemungkinan besar akan menaikkan harga minyak karena minyak dijual dalam dolar dan nilai dolar lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lain untuk membeli minyak.

“Perkiraan tersebut juga mencakup dampak konflik internal di Amerika Serikat, khususnya konflik yang belum terselesaikan dengan Texas. Ketidakpastian dalam politik dalam negeri AS dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan minyak, sehingga berpotensi menaikkan harga,” kata Fisher.

Berdasarkan data harga minyak hari ini, Rabu (17/4/2024), minyak mentah berjangka turun tipis pada sesi perdagangan AS. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah berjangka untuk pengiriman Mei turun 0,07 persen dari sesi sebelumnya pada US$85,47 per barel. Meski menurun, harga minyak mentah masih tergolong tinggi.

Untuk minyak mentah, Fisher memperkirakan level supportnya berada di US$84,05 per barel, sedangkan resistance di US$87,67 per barel. Di sisi lain, minyak Brent untuk pengiriman Juni juga turun 0,03 persen hingga diperdagangkan pada US$90,13 per barel.

“Perbedaan harga minyak Brent dan minyak mentah sekitar US$4,66 per barel,” kata Fisher.

Secara umum, ia menegaskan harga minyak menunjukkan pola kenaikan yang berkelanjutan meski saat ini sedikit terkoreksi. Fisher mencontohkan, harga masih dalam tren kenaikan yang kuat.

“Faktor-faktor seperti konflik geopolitik dan kekuatan dolar Amerika Serikat diperkirakan akan terus mempengaruhi pergerakan harga minyak dalam waktu dekat,” kata Fisher.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *