Pelaku UKMK Didorong Kembangkan Produk Hilirisasi Kelapa Sawit

Radar Sumut, JAKARTA – Pemerintah terus menggalakkan rendahnya areal perkebunan kelapa sawit, termasuk pada industri kosmetik. Bahkan, penurunan tersebut juga mencakup program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Untuk menghasilkan produk berbahan baku kelapa sawit, BPPKS menggandeng Asosiasi Petani Kelapa Sawit Usaha Inti Rakyat Indonesia (Aspekpir) memberikan pelatihan Usaha Kecil Mikri (UKMK) berbasis kelapa sawit. Lokakarya dua hari ini diadakan di Pekanbaru, Riau, yang merupakan pusat kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Penandatanganan MoU juga dilakukan mengenai pelatihan minyak sawit bawah air untuk industri kecantikan. “Kalau kita bicara drop-down dan klik di Google selama 0,25 detik, muncul 4.140.000 pencarian. Ini menunjukkan betapa drop-down kini menjadi persoalan penting,” kata Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah dalam pertemuan UKMK.

Ia menjelaskan, tumbuhnya industri kosmetik seiring dengan bangkitnya kesadaran generasi muda dan masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga penampilan dan kesehatan kulit. Industri kecantikan Tanah Air juga semakin berkembang sehingga melahirkan banyak merek kosmetik lokal.

Dari data Kementerian Perekonomian, pertumbuhan jumlah industri kosmetik di Indonesia mencapai 21,94 persen yaitu dari 913 perusahaan pada tahun 2022 menjadi 1.010 perusahaan pada pertengahan tahun 2023, dimana terjadi peningkatan pada periode Januari- November 2023 nilai ekspor. untuk produk kosmetik, parfum dan minyak atsiri dilaporkan sebesar US$ 770,8 juta.

Oleh karena itu, sektor kosmetik masih menjadi peluang yang baik bagi para pelaku industri kelapa sawit. Kami berharap perkembangan UMKM kelapa sawit terus berkembang sehingga produk-produk murah meninggalkan kelapa sawit, tambahnya.

Dengan menurunkan skala UMKM, petani kelapa sawit mendapatkan keuntungan berkualitas tinggi dengan hanya menjual TBS. “BDPPKS siap bersinergi memperkuat UKMK untuk mendukung dan meningkatkan potensi bisnis kelapa sawit di UKMK,” ujarnya.

Ketua Umum Aspectpir Indonesia Setiyono mengatakan kerja sama Selamatpear dan BPDPKS industri kosmetik kelas bawah sangat penting untuk meningkatkan nilai ekonomi kelapa sawit yang dikelola anggota Aspectpir. Dengan anggota yang mencapai hampir satu juta petani sawit di seluruh Indonesia, Pakarpir mempunyai peluang besar untuk mendukung minyak sawit murah.

“Kami ingin sawit tidak hanya menghasilkan rupiah dari TBS tapi juga dari sektor hilirnya,” kata Setiyono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *