Digitalisasi Jadi ‘Senjata’ Bank Daerah Hadapi Persaingan Bisnis

Radar Sumut, JAKARTA – Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi mengatakan digitalisasi menjadi “senjata” Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam menghadapi persaingan bisnis dengan bank-bank besar. Namun transformasi digital di lingkungan BPD tidak hanya bersifat teknologi saja, namun harus dikaitkan dengan transformasi sumber daya manusia dan keterampilan.

“Perubahan bukan soal teknologi, tapi juga soal manusia dan keterampilan,” tegas Babay pada Seminar Nasional BPD se-Indonesia bertajuk “Peran Investasi Dalam Mendukung Pembangunan Perekonomian Daerah” di Hotel Niagara Parapat, Simalungun, Sumatera Utara (Utara). Sumatera., Rabu (24/4/2024).

Hadir dalam acara yang sama, Ketua Harian Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Yuddy Renaldi menegaskan, penerapan digitalisasi pada bank daerah sangat diperlukan untuk mendukung program pemerintah daerah mana pun. Digitalisasi juga merupakan upaya untuk mengurangi lamanya penyelenggaraan pemerintahan.

Yuddy menjelaskan, “Dengan demikian kegiatan perekonomian akan meningkat sehingga pendapatan daerah akan meningkat sehingga perekonomian juga akan tumbuh.”

Saat ini, salah satu program digital pengelolaan keuangan daerah sedang dievaluasi bekerja sama dengan BPD seluruh Indonesia dan pemerintah daerah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Seperti implementasi Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dan Link Siskeudes untuk mengelola rekening keuangan pedesaan.

Asisten Komisioner Hubungan Internasional APU-PPT dan Wilayah Bambang Mukti Riyadi menyatakan, pihaknya berupaya mendorong aktivitas BPD di Tanah Air. Salah satunya mendorong BPD melakukan digitalisasi untuk menjawab kebutuhan pasar.

“Digitalisasi adalah peluang pasar, tugas kedua (digitalisasi) dalam lingkungan kompetitif. Ini persoalan yang tidak bisa dihindari,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mempertahankan Bambang, BPD harus memanfaatkan digital sebagai peluang untuk memberikan manfaat. Jika tidak, mustahil BPD dibubarkan dan bisa tersingkir dari persaingan perbankan saat ini.

“Khususnya BPD bisa memperbesar peluang ini. Misalnya bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB). Karena kalau bicara digitalisasi, ada kebutuhan yaitu kemampuan digitalisasi. menghubungkan BPD agar bisa bekerja dalam konteks digitalisme, agar tidak terkucil,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *